Hexacore adalah 6 inti. Octa core adalah 8 inti. Deca core adalah 10 inti. Dan begitu seterusnya. Pada smartphone di era sekarang, jumlah inti prosesor tersebut terkadang bisa mengecoh kita sebagai konsumen. Penjelasan lebih lanjut akan kita bahas di bawah yaa. Lebihjelasnya, Unisoc T612 mempunyai konfigurasi Octa-Core yang terdiri dari Dual-Core Cortex-A75 berkecepatan 1,8 GHz untuk performa dan Hexa-Core Cortex-A55 berkecepatan 1,8 GHz untuk penggunaan hemat energi. Apabila diperhatikan, chipset besutan Unisoc tersebut memiliki kombinasi yang hampir mirip dengan MediaTek Helio G70 yang mengusung ProcessorOcta-Core, Octa adalah 8 yang berarti Processor Octa-Core memiliki 8 core. Faktanya semua core yang berjumlah 8 itu tidak berjalan secara bersamaan. Inilah sebabnya beberapa produsen mengiklankan " True Octa-Core ", yang mana 8 core berjalan secara bersamaan. Octacore Octa Core Prosesor yang terbaru dan tercanggih untuk saat ini adalah Octa core. Octa core menggunakan 8 prosesor sekaligus dalam satu gadget. Untuk bisa mengimbangi Octa core, biasanya smartphone akan dibekali dengan RAM dan memori yang besar pula. Smartphone yang menggunakan Octa core cocok banget buat digunakan gamers sejati, loh. ChipsetMediaTek Dimensity 810 5G MT6833V dengan prosesor octa-core yang terdiri dari dual-core ARM Cortex-A76 2,4GHz dan hexa-core ARM Cortex-A55 2GHz Grafis Mali-G57 MC2 Dua kamera belakang, kamera utama 48 megapiksel, sensor sensor Samsung ISOCELL GM1/2.0 inci 0.8um piksel, lensa 26mm aperture f/1.8, phase-detection autofokus, LED flash + 2 JumlahCore adalah jumlah inti yang digunakan pada processor. Biasanya digunakan untuk menentukan istilah dari Prosesor Dual Core, Quad Core, Hexa Core, dan Octa-core yaitu Single = 1 Prosesor Single Core = 1 Core Prosesor Dual Core = 2 Core Prosesor Quad Core = 4 Core Prosesor Hexa Core = 6 Core Prosesor Octa Core = 8 Core Berikutini dijelaskan perbedaan mengenai Dua Core, Quad Core, dan Octa Core. Simak ulasannya hingga tuntas ya! DearSeno, bisa pertimbangkan Aspire 3 A314-33 (Celeron) yang memiliki spesifikasi sbb: Intel® Celeron® quad-core processor N4120 (4 MB L2 cache, 1.10 GHz, up to 2.6 GHz with Intel® Burst Technology, DDR4 or LPDDR4, 6 W) 14" HD 1366 x 768 resolution 4GB 1TB Intel® UHD Graphics Windows 10 DVD-RW Dan saat ini tersedia dengan harga Rp. 3,9 juta-an. Untuk varian yang dilengkapi SSD namun VTPVx. Komponen 35,055 ViewsProsesor Hexa Core vs Octa Core Bagus Mana? – Selain memiliki komponen yang cukup rumit, komputer juga menggunakan banyak istilah asing yang cukup sulit diingat. Salah satu istilah yang banyak didengar namun tidak banyak dimengerti adalah core. Istilah yang satu ini berasal dari perangkat keras CPU yang sayangnya tidak banyak dipahami oleh mereka yang sering bekerja dengan saat membeli komputer, mereka menjadi salah mengerti yang berakibat pada spesifikasi yang dipilih tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Anda harus menghindari hal tersebut sehingga dapat memilih komputer yang Core dalam prosesorIstilah core ini sendiri mengacu pada perangkat keras CPU. Jika diartikan secara mudah, core ini berarti CPU yang terpisah. Jadi jika Anda membeli komputer dengan CPU dual core berarti terdapat dua CPU namun dijadikan satu. Dengan dua CPU yang dijadikan satu ini, Anda tentu bisa membayangkan jika komputer akan bekerja lebih sebelumnya CPU hanya bekerja sendiri, kali ini CPU bekerja secara ganda sehingga lebih cepat. Sederhananya, tugas yang Anda kerjakan di komputer nantinya akan dipilah-pilah pada masing-masing Anda bekerja secara bersamaan, dengan browsing internet sekaligus mengerjakan microsoft word, maka keduanya akan dikerjakan pada core yang berbeda. Pada core pertama akan mengerjakan browsing dan pada core kedua akan mengerjakan microsoft uraian ini Anda bisa membayangkan bahwa semakin banyak core maka semakin cepat pula kinerja komputer Anda. Jika komputer yang Anda beli menggunakan CPU single core bisa dipastikan betapa banyak waktu yang Anda perlukan untuk menyelesaikan berbagai macam 1 2 3 Bagusan Mana? Prosesor Dual, Quad, Atau Octa-core? – Seiring dengan melonjaknya popularitas mobile gaming, semakin banyak pula calon konsumen yang sangat mempertimbangkan soal performa jika akan memilih sebuah smartphone baru. Karena jelas! Untuk urusan gaming, memang sangat dibutuhkan perangkat dengan performa tinggi agar game bisa dimainkan dengan lancar. Kalau untuk urusan laptop sih, masih lebih gampang. Tinggal pilih saja seri laptop gaming, yang sudah pasti punya performa tinggi. Sedangkan kalau untuk smartphone? Hingga saat ini, masih belum ada pembeda yang jelas antara mana smartphone yang dioptimalkan untuk urusan gaming, dan mana smartphone yang ditujukan untuk kebutuhan lainnya. Yang paling kontras mungkin cuma ada di kelas flagship saja. Dimana ada ROG Phone series yang jelas dioptimalkan untuk kebutuhan gaming mobile. Selain yang satu itu, rasanya penamaan “gaming” pada smartphone lain yang beredar hanyalah untuk kepentingan marketing saja. Prosesor Adalah Penentu Performa Kebanyakan konsumen hanya akan terpaku pada kapasitas RAM. Mereka meyakini bahwa semakin besar kapasitas RAM, maka performanya pasti akan lebih baik. Padahal, yang lebih penting lagi itu adalah prosesor CPU dan GPU. Sedangkan, RAM hanyalah sebagai penunjang saja. Seperti yang sudah pernah saya jelaskan pada tulisan tentang keuntungan RAM besar pada smartphone dan laptop. Jadi, jika ingin memilih smartphone yang punya performa mumpuni untuk gaming, pastikan untuk selalu memperhatikan prosesor apa yang mereka gunakan. Nah, untuk soal prosesor sendiri masih ada banyak hal juga yang perlu diketahui. Agar nantinya kita bisa memilih prosesor smartphone yang sesuai dengan yang kita harapkan. Di bawah ini adalah beberapa istilah yang perlu kamu ketahui tentang prosesor. Sebelum kemudian, barulah kita akan lanjut pada bahasan tentang memilih prosesor yang terbaik. Istilah tersebut antara lain adalah CPU Central Processing Unit Merupakan prosesor utama yang fungsinya adalah untuk mengolah data, serta melakukan proses dari perintah yang kita berikan. Ibarat kata, CPU ini adalah otaknya perangkat smartphone dan laptop. Cepat tidaknya respon dari perangkat kita, akan tergantung dari kekuatan CPU yang digunakan. GPU Graphics Processing Unit Merupakan prosesor khusus yang dioptimalkan untuk membantu pemrosesan dan pengolahan gambar alias grafis. Buat kita yang suka main game, peran GPU ini sangatlah penting untuk membantu kerja CPU. Terlebih jika game yang dimainkan itu punya grafik HD atau 3D. Semakin kuat GPU, maka ia akan mampu memproduksi grafik yang lebih detail, dalam waktu yang lebih cepat. Sehingga, frame rate dari game yang dimainkan pun juga akan semakin tinggi. Benefitnya, pergerakan animasi video dalam game pun bisa semakin lancar, dan kita pun bisa terhindar dari yang namanya ngelag. SoC System on Chip Atau disebut juga sebagai chipset, merupakan chip yang terintegrasi. Dimana didalamnya terdapat “satu paket” CPU, GPU, chip modem dan juga berbagai prosesor lainnya. Umumnya, smartphone menggunakan SoC karena ukurannya yang kecil. Core Artinya adalah inti, yang merujuk pada “inti prosesor”. Biasanya, kita akan menggunakan istilah “sekian-core” untuk menyebutkan jumlah inti core dari sebuah prosesor. Baik itu CPU maupun GPU. Tapi pada smartphone, umumnya yang disebutkan hanyalah jumlah core dari CPU-nya saja. Jumlah Core Untuk menyebut jumlah core, biasanya digunakan istilah berikut Single core adalah 1 inti. Dual core adalah 2 inti. Quad core adalah 4 inti. Hexa core adalah 6 inti. Octa core adalah 8 inti. Deca core adalah 10 inti. Dan begitu seterusnya. Pada smartphone di era sekarang, jumlah inti prosesor tersebut terkadang bisa mengecoh kita sebagai konsumen. Penjelasan lebih lanjut akan kita bahas di bawah yaa. ARM & Cortex Sejauh yang saya ketahui, ARM ini adalah perusahaan yang biasa mendesain sebuah prosesor. Dan desain prosesor yang dibuat oleh ARM inilah yang biasanya digunakan oleh para pembuat SoC, dalam membangun prosesor untuk smartphone dan tablet. Biasanya, prosesor yang menggunakan desain dari ARM akan memiliki nama “Cortex” dibelakangnya. Misal Quad core sekian GHz, ARM Cortex-A**. x86 Adalah desain prosesor rancangan Intel yang bisa sangat kencang tapi boros, namun bisa juga menjadi hemat daya jika clockspeed-nya diturunkan. x64 Adalah desain prosesor rancangan AMD yang saat ini masih menjadi pesaing utama dari Intel. Khususnya di pasar laptop dan juga PC. Nah, sekarang kita masuk ke pembahasan utama. Setelah kita mengetahui bahwa “core” itu adalah inti dari prosesor, mungkin kita akan mulai berpikir bahwa jumlah core yang lebih banyak otomatis performanya bakal lebih bagus. Pendapat ini memang 100% benar. Tapi kalau kita bicara soal prosesor pada smartphone, pendapat ini bisa berubah menjadi kurang tepat. Mengapa demikian? Kita sudah tau kan, bahwa prosesor yang digunakan oleh perangkat smartphone itu umumnya menggunakan desain prosesor SoC rancangan ARM? Dan SoC rancangan ARM ini ternyata agak sedikit unik. Karena mereka memiliki desain S0C yang diberi nama yang terdiri dari 2 jenis arsitektur prosesor yang berbeda. Dan kedua jenis arsitektur prosesor tesebut kemudian dijadikan satu paket dalam SoC. Arsitektur yang dimaksud itu adalah arsitektur “core cepat” dan “core hemat daya”. Kelebihan dan kekurangannya masing-masing adalah sebagai berikut Core Cepat Tipe core prosesor “big” ini bisa sangat ngebut alias punya performa tinggi, namun memiliki kekurangan pada efisiensi daya. Artinya, kalaupun clockspeed-nya diturunkan underclock, maka ia tetap tidak bisa hemat daya. Beberapa arsitektur prosesor dari ARM yang masuk dalam kategori core cepat adalah Cortex-A57 Cortex-A72 Cortex-A73 Cortex-A75 Cortex-A76 Cortex-A77 Cortex-A78 Cortex-X1 Core Hemat Daya Sedangkan tipe core prosesor “LITTLE” ini punya kelebihan pada efisiensi daya alias irit dalam penggunaan daya baterai. Tapi, meskipun clockspeed-nya dinaikkan overclock, ia tetap tak bisa memberikan performa yang lebih baik dibanding dengan tipe core prosesor “big”. Beberapa arsitektur prosesor dari ARM yang masuk dalam kategori core hemat daya adalah Cortex-A32 Cortex-A34 Cortex-A35 Cortex-A53 Cortex-A55 Dalam konsep desain SoC kedua arsitektur core prosesor tersebut biasanya akan dijadikan satu paket untuk saling melengkapi. Yang mana, konfigurasinya pun bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana sang vendor pembuat SoC. Misalnya, ada yang pakai konfigurasi 2 core cepat plus 6 core hemat daya, ada yang pakai konfigurasi 4 core cepat plus 4 core hemat daya, ada juga yang pakai 8 core yang kesemuanya menggunakan konfigurasi core hemat daya. Konfigurasi konsep desain memungkinkan smartphone untuk bisa hemat daya, namun juga bisa ngebut saat dibutuhkan. Misalnya, saat smartphone sedang tidak digunakan atau sedang menjalankan aktivitas yang ringan, maka SoC hanya akan menggunakan core hemat daya agar baterai tidak cepat habis. Sedangkan ketika kita sedang melakukan aktivitas berat seperti bermain game, peran untuk mengolah data akan diambil alih oleh core cepat agar performanya bisa lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan antara performa dan juga konsumsi daya akan bisa berimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan. Konfigurasi yang beimbang seperti ini, biasanya akan kita temukan pada SoC dari smartphone kelas menengah keatas, hingga kelas flagship. Sedangkan untuk kelas menengah, hingga kelas entry level, biasanya mereka hanya akan menggunakan SoC dengan konfigurasi core hemat daya semua. Dan oleh karena alasan inilah yang membuat jumlah core lebih banyak tidak selalu bisa memberikan performa yang lebih baik. Jadi, Bagaimana Menentukan Pilihan Prosesor Yang Baik? Konfigurasi pada SoC smartphone, membuat kita tidak lagi bisa terpaku pada jumlah core prosesor. Karena jika dibandingkan, 2 core prosesor “big” akan punya performa yang lebih tinggi daripada 8 core prosesor “LITTLE”. Maka dari itu, kita harus membandingkan bagaimana konfigurasi SoC yang digunakan pada smartphone yang kita incar. Jika ternyata arsitektur core prosesornya sama misalnya sama-sama A53, maka yang punya lebih banyak core pasti akan punya performa lebih tinggi. Jika jumlah core-nya juga sama? Maka prosesor dengan clockspeed lebih tinggi misalnya vs akan punya performa yang lebih baik. Dalam beberapa kasus, arsitektur prosesor yang lebih modern bisa saja punya performa yang lebih tinggi walau punya clockspeed yang lebih rendah. Pada contoh daftar nama “core prosesor” yang saya sebutkan tadi, arsitektur yang berada di urutan lebih bawah adalah arsitektur yang lebih baru dan juga punya performa lebih tinggi. Jadi Cortex-A78 itu lebih baik daripada Cortex-A77, dan Cortex-A55 itu lebih baik daripada Cortex-A53. Lalu, bagaimana dengan core prosesor Kryo? Bisa dibilang bahwa Kryo ini merupakan core prosesor berbasis arsitektur ARM juga, tapi dengan sedikit modifikasi. SoC yang digunakan oleh perusahaan pembuat chip yaitu Qualcomm tersebut sudah terdiri dari core prosesor big dan juga LITTE. Mungkin nanti akan saya buatkan bahasan tersendiri tentang ini karena bisa agak panjang. Tambahan Perlu diketahui bahwa walau mungkin sebuah SoC hanya mengusung core hemat daya semua, bukan berarti smartphone yang menggunakannya tidak akan bisa digunakan untuk nge-game. Kalau menurut pengalaman saya, SoC yang menggunakan konfigurasi octa core Cortex-A53 sudah terbilang cukup baik untuk menjalankan berbagai game. Walaupun tetap saja, akan lebih baik jika ternyata chipset yang digunakan sudah menggunakan core cepat. Selain itu, performa gaming itu tidak melulu dipengaruhi oleh CPU saja. Karena peran GPU alias chip pengolah grafis juga akan sangat mempengaruhi performa. Umumnya, smartphone Android yang beredar saat ini mengandalkan beberapa GPU seperti Adreno bawaan dari chipset Qualcomm Snapdragon, Mali, hingga PowerVR. Namun sayangnya, seringkali, detail dari GPU ini sendiri masih jarang diungkapkan sehingga biasanya kita hanya akan mengira-ngira performanya berdasarkan seri chipset yang digunakan. Kesimpulan Jadi, sekali lagi saya tegaskan bahwa jumlah core yang lebih banyak belum tentu dapat memberikan performa yang lebih baik. Semua itu tergantung dari amal dan ibadah arsitektur alias desain rancangan untuk membangunnya. Silakan jelajahi blog ini untuk menemukan berbagai informasi menarik lainnya. Semoga bermanfaat! Ÿ™‚ Cores Vs Clock Speed?Hexa Core Vs Octa Core For StreamingHexa Core Vs Octa Core For GamingConclusionChoosing a processor can be difficult as there are so many things to consider, especially the core count. The choice of processor can have a huge impact on the performance of the tasks you’re running, so it’s important that you choose carefully. Multi-core processors are great for applications that are multithreaded, and CPUs with amazing single-core performance is great for core means the processor comes with 6 physical cores, and octa-core means it has 8 physical cores. Each core on the processor has a location on the chip that you can see, if the processor has 6 cores, then you will physically see six cores on the chip. Each core has its own independent clock speed and ALU which processes the information sent to it, the theory behind having more cores is that it boosts the performance of multithreaded Choosing between Hexa and octa-core processors can be quite hard considering the Hexa core processor is likely to be cheaper. Performance-wise, the octa-core processor should pull ahead in tasks such as streaming and video editing. However, if the task is gaming which is more single-core orientated, then it could go either way depending on the clock speeds and the Vs Clock Speed?Performance metrics are always the most important thing when picking up components. A CPU has two popular metrics to go off when gauging the performance, this is the cores and clock speed. If you have an octa-core processor, then in multi-core tasks this processor will be superior when it comes to applications that are multithreaded. If your Hexa core processor is clocked at 5GHz, and the octa-core processor is clocked at then the Hexa core processor should be better when it comes to gaming, it all comes down to what you want to use your PC previously said, higher clock speeds tend to be beneficial for applications that only require one core to run, so if you’re gaming, just go for the processor with the highest clock speed. But be wary, do not go for processors that are quite old that are advertising high clock speeds, these processors are likely to have lower IPC ratings compared to newer processors. IPC stands for instructions per clock, and it denotes the amount of work a processor can do per clock cycle, higher IPC means higher single-core it comes to video editing, streaming, running multiple tasks, then having more cores will be beneficial as the workload can be split between each processing core. If these are the type of tasks you’re going to be running, then Ryzen is known to provide a lot of cores affordably. These types of tasks will heavily benefit from an octa-core processor compared to the hexa-core processor due to the more processing cores. Additionally, if your processor supports SMT, then this can be a massive benefit as the processor will split the physical cores into two logical cores. So if you have an Octa-core processor, you will essentially have 16 logical cores, this will vastly improve the efficiency of each Read Clock Speed Vs CoresHexa Core Vs Octa Core For StreamingFor streaming, you’re better off going with the processor with more cores, in this case, it is the octa-core CPU, this is because the two more physical cores will vastly improve the streaming performance resulting in less lag. Streaming is a CPU-intensive application, and depending on the software encoder, it can utilize as many cores as it wants. With X264 encoding, the processor will use as many cores as possible, and with SMT or hyperthreading enabled, the performance will only further improve. This is not to say that you cannot stream with 6 cores, hexa-core processors can stream well depending on how many applications you’re running at scenario where you can best get away with a hexa-core when streaming is building a dedicated streaming PC, this is because all the computer’s resources will be dedicated to streaming. If you’re using a single streaming PC, then an Octa-core processor is recommended as the two extra cores can help with multitasking. Going down the dedicated streaming PC route can be quite expensive as you’re going to build a whole different PC just for streaming, and you will require a capture card which is just another buying a processor, you have the choice between two manufacturers, Intel and Ryzen. Due to Ryzen offering many cheap options with plenty of cores, they may be your best choice for building a streaming PC. You can pick up an Octa-core Ryzen 7 5800x for an affordable price, and it will be great at gaming too. If you want a little more power in terms of gaming and multi-core performance, then the I7 12700K will cost a little more but provide you with premium performance that very little can rival. It all comes down to what you’re trying to pay, either option will be great, but the I7 12700K will be better in terms of single-core Read How Many Cores For StreamingHexa Core Vs Octa Core For GamingAs for gaming, it can go either way, because the number of cores usually plays very little role when it comes to the number of FPS generated. A hexa-core processor should do just well when it comes to handling background tasks and generating enough FPS. The choice between a hexa-core and octa-core will mostly come down to what else you want to do with the PC. If you’re going to game and maybe video edit or do 3D Modelling on the side, then the Octa-core processor will be your best a future-proofing point of view, you may want to go with the eight-core processor as games hopefully start utilizing more cores in the future. But as of today, single-core performance is the most important metric for gaming, so if the Hexa-core processor happens to have superior single-core performance, then it will be your best option. Legacy games will heavily use one core, so the question of whether Hexa or octa-core is better for gaming is completely irrelevant if you’re playing older you’re on a budget, then by all means go for the hexa-core processor as you can save money and perhaps buy a better graphics card. Hexa-core processors are kind of the sweet spot when it comes to gaming so it shouldn’t be an issue. A decent hexa-core processor we recommend will be the I5 12600K, it has amazing single-core performance that won’t bottleneck the strongest graphics card you can throw at it. Specification-wise, it has a single-core clock speed of and 12 threads. For a little more single-core performance and cores, the I7 12700K is an octa-core processor with a boost clock speed of 5GHz, this means you will actually generate slightly higher frame rates, but if you can overclock the I5, it shouldn’t be a big conclusion, Hexa and octa-core processors are quite similar in terms of performance, the 2 extra cores can be a slight benefit in tasks such as streaming, and video editing. If you’re gaming, then it won’t matter as much as games mainly use one core. If you’re looking for a little more performance from the multi-core perspective as well as future-proof your system, then we will recommend the octa-core processor.