memiliki kadar hemoglobin kurang dari 12 g/100ml dalam darahnya, maka dia dikatakan. menderita anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana kadar hemoglobin ibu. hamil kurang dari 11 g/dl pada trimester I dan III, atau pada trimester II kadar hemoglobin. kurang dari 10,5 g/dl. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang meningkatkan risiko kesehatan bagi ibu hamil, janin atau keduanya. Pada dasarnya, semua kehamilan memiliki risiko. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat mengancam kesehatan ibu dan janin. Risiko kehamilan ini bisa muncul selama janin masih berada di dalam kandungan, saat melahirkan, hingga masa nifas. adalah masalah selama kehamilan pada ibu, dapat berupa penyakit penyerta pada ibu, kurang nutrisi, maupun usia ibu.28 2.1.5 Penatalaksanaan Kehamilan Risiko Tinggi Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dengan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan yaitu deteksi dini ibu hamil risiko tinggi yang lebih difokuskan pada keadaan yang menyebabkan Pada bayi pemeriksaan pada tali pusat, meliputi: (a) golongan darah ABO, Rhesus, (b) direk antiglobulin tes (DAT), (c) Amniocyte test, (d) uji deteksi antibodi, (c) antibody specificity, (d) titer antibodi. Uji Deteksi Antibodi Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi jenis antibodi yang terkandung dalam plasma. Anemia defisiensi besi masih merupakan salah satu masalah kesehatan gizi utama di dunia, di Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Angka kejadian anemia defisiensi besi paling banyak ditemukan pada bayi dan anak. Prevalensi anemia defisiensi besi pada anak usia pra sekolah di Indonesia diperkirakan sebesar 55,5%. Pemeriksaan Penunjang Menurut Guillermo dan Arguelles (Riswan, 2003) pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memperkuat penegakkan diagnosa anemia antara lain: A. Pemeriksaan Laboratorium 1. Hemoglobin Hemoglobin adalah parameter status besi yang memberikan suatu ukuran kuantitatif tentang beratnya kekurangan zat besi setelah anemia berkembang. Kontrol kehamilan merupakan salah satu cara mencegah anemia pada ibu hamil yang paling baik. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya. Bila pemeriksaan dilakukan rutin sejak sebelum hamil, selama hamil, sampai menjelang persalinan, maka kondisi anemia serta masalah janin lainnya dapat dideteksi dan diatasi pemeriksaan CD4 sesuai dengan tabel 2.1 Pemeriksaan Penunjang Sejak tahun 2006, CDC telah menganjurkan pemeriksaan HIV pada semua ibu hamil, diulang pada trimester 3 pada wanita berisiko tinggi dan tinggal di daerah berprevalensi tinggi.12 Ibu hamil risiko tinggi adalah pengguna narkoba injeksi, prostitusi, dengan bYBkY.